8BmEg4v8P7uY0xxaFhXUJ46gPclAwvFkbC47Z6LN
Bookmark

My Journey to Gontor - Part 1: Ikhtiar Menentukan Pesantren

KaliAkbar.com - Sejak kelas 5 SD saya memang sudah ada keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke pesantren. Seperti apapun dan di manapun, yang penting pesantren, bukan sekolah umum! Mungkin, faktor ayah saya yang sedari kecil sudah memotivasi untuk mondok.

Setiap ada yang bertanya "Adeekk.....namanya siapa?", ayah saya menjawab dengan lantang dan optimis:"Prof. Dr. K.H. Ahmad Kali Akbar". Sebuah ungkapan yang penuh harapan dan doa. Ayah saya memang hanya lulusan SD. Cita-cita beliau ingin menjadi guru belum tercapai. Walhasil, beliau punya tekad kuat agar anak-anaknya kelak harus jauh lebih baik darinya. 

Saat itu, belum ada kepastian pesantren mana yang akan saya tuju. Pernah ke Pesantren Cipicung di daerah Sumedang. Pernah juga direncanakan ke pesantren yang jaraknya hanya 5 km dari rumah. Juga, pernah tersirat di telinga nama Pesantren Gantar, atau yang sekarang dikenal Al-Zaytun. Letaknya mungkin hanya 1 jam dari rumah saya. Alhamdulillah nggak jadi, hehe...

Qadarullah, ada kawan kecil saya Agung Gunawan, yang ternyata ingin masuk pesantren juga. Saudaranya, merekomendasikan untuk masuk Gontor. Beliau alumni Gontor 2001, Ustadz Abdul Karnaen hafidzahullah, saat ini masih menempuh S3 di Malaysia. Alhamdulillah lagi, ternyata di desa sebelah ada yang putrinya alumni Gontor. Maka, untuk menguatkan tekad, ayah saya dan kawan beliau yang putrinya juga alumni Gontor itu, berangkat berdua untuk survey lapangan. Setelah melihat langsung ke Gontor, bulatlah tekad ayah saya dan saya sam'an wa tha'atan.

Setelah naik kelas 6 SD, ayah saya mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk masuk pesantren. Baik secara materil atau mental. Saya ngaji privat dengan paman saya Mang Asep Riswandi. Saya, dan 2 kawan baik saya; Trisno Pedriyanto dan Rindang Purbaya setoran hafalan setiap ba'da subuh. Setelah maghrib ngaji kitab. kurang lebih 6 bulan lamanya. Alhamdulillah, kami bertiga adalah cikal bakal terwujudnya majlis ta'lim untuk anak-anak yang sekarang sudah berdiri Mushola Al-Ikhlas di bawah kepengurusan Mang Asep. 

Dari 3 santri beliau ini, hanya saya yang akhirnya lanjut ke pesantren. Trisno melanjutkan studinya ke MTsN Jatitujuh bersama Rindang. Saya dan Agung melanjutkan ke Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Oke, lanjut ke part berikutnya  ya...


Posting Komentar

Posting Komentar