8BmEg4v8P7uY0xxaFhXUJ46gPclAwvFkbC47Z6LN
Bookmark

Kedudukan Filsafat Ilmu Dalam Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Dewasa ini, masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah hidupnya, namun pada sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (ahlak) yang mulia. Dunia modern saat ini, termasuk di indonesia ditandai oleh gejalah kemerosotan akhlak yang benar-benar berada pada taraf yang menghawatirkan. Kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong menolong dan kasih sayang sudah tertutup oleh penyelewengan, penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling merugikan. Untuk itu, maka kehadiran filsafat ilmu berusaha mengembalikan ruh dan tujuan luhur ilmu agar ilmu tidak menjadi bomerang bagi kehidupan umat manusia. Disamping itu, salah satu tujuan filsafat ilmu adalah untuk mempertegas bahwa ilmu dan teknologi adalah instrumen bukan tujuan.

Dari pemaparan di atas, kita akan mencoba untuk mendudukkan antara filsafat ilmu dan Islamisasi ilmu pengetahuan. Agar di kemudian hari masyarakat tahu akan di bawa kemana ilmu pengetahuan itu. untuk itu, disini kita akan membahas arti dari filsafat, ilmu pengetahuan serta kedudukan filsafat ilmu itu dalam ilmu pengetahuan.


A.Pengertian Filsafat Ilmu

Arti filsafat ilmu menurut The Liang Gie adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Sedangkan menurut Cornilius Binjamin filsafat ilmu adalah merupakan cabang pengetahuan filsafati yang menelaah sistimatis mengenai sifat dasar ilmu, metode-metodenya, dan peranggapan-peranggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang pengetahuan intelektual. 

Untuk lebih jelasnya, kita beri contoh, dalam kehidupan sehari-hari kita sudah terbiasa memanfaatkan benda-benda disekeliling kita, untuk itu wajar kalau kita mengenalnya dengan baik. Mulai dari perabotan rumah tangga, alat sekolah, flora dan fauna dan lain sebagainya. Pernahkah kita memikirkan bagaimana kita tiba-tiba memberi sebutan sesuatu dengan istilah tertentu? Bagaimana sebenarnya proses perkenalan kita dengan benda yang kita beri sebutan tertentu itu? Demikianlah, dengan adanya filsafat ilmu kita akan mengetahui atau minimal kita akan dilatih untuk berfikir tentang suatu ilmu itu diperoleh.

B.Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial, yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya setiap ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi . Dalam hal ini, kita akan meluruskan paradigma-paradigma tentang ilmu pengetahuan yang selama ini banyak yang melenceng. Dengan filsafat kita akan mengislamisasi ilmu pengetahuan. Agar nantinya fungsi ilmu pengetahuan tidak melenceng dari norma agama ataupun norma negara.

C.Kedudukan Filsafat Ilmu dalam Ilmu Pengetahuan

Setelah kita mengetahui arti dari filsafat dan ilmu pengetahuan, kali ini kita akan mencoba meletakkan di mana posisi filsafat ilmu ketika dihadapkan dengan islamisasi ilmu pengetahuan. Orang yang tidak berfilsafat tidak akan mengerti bagaimana sebaiknya ilmu pengetahuan tersebut diperlakukan. Yang mana dalam pemanfaatan tersebut tidak didasari dengan rasa keruhanian yang taat akan Tuhannya. Maka dari landasan itulah filsafat ilmu berperan penting dalam islamisasi ilmu pengetahuan. 


Pada dasarnya filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofi untuk memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu, sampai membekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Secara subtantif fungsi pengembangan tersebut memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing-masing agar dapat menampilkan teori subtantif. Selanjutnya secara teknis dihadapkan dengan bentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat mengoprasionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.

Sedangkan kajian yang dibahas dalam filsafat ilmu adalah meliputi hakekat (esensi) pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem-problem mendasar ilmu pengetahuan seperti; ontologi ilmu , epistimologi ilmu dan aksiologi ilmu . Dari ketiga landasan tersebut, bila dikaitkan dengan Islamisasi ilmu pengetahuan maka letak filsafat ilmu itu terletak pada ontologi dan epistimologinya. Ontologi disini titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang didasarkan atas sikap dan pendirian filosofis yang dimiliki seorang ilmuwan, jadi landasan ontologi ilmu pengetahuan sangat tergantung pada cara pandang ilmuwan terhadap realitas. Manakala realitas yang dimaksud adalah materi, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu empiris. Manakala realitas yang dimaksud adalah spirit atau roh, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu humanoria.


Sedangkan epistimologi titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang di dasarkan atas cara dan prosedur dalam memperoleh kebenaran.

Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bahwa kedudukan filsafat ilmu dalam ilmu pengetahuan terletak pada ontologi dan epistemologinya ilmu pengetahuan tersebut.. Ontologi titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang didasarkan atas sikap dan pendirian filosofis yang dimiliki seorang ilmuwan, jadi landasan ontologi ilmu pengetahuan sangat tergantung pada cara pandang ilmuwan terhadap realitas. Manakala realitas yang dimaksud adalah materi, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu empiris. Manakala realitas yang dimaksud adalah spirit atau roh, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu humanoria. Dan epistimologi titik tolaknya pada penelaahan ilmu pengetahuan yang di dasarkan atas cara dan prosedur dalam memperoleh kebenaran.
Posting Komentar

Posting Komentar