8BmEg4v8P7uY0xxaFhXUJ46gPclAwvFkbC47Z6LN
Bookmark

Desert Trip (Rihlah Gurun Pasir) With ANNS Program at Qatar University


Sebelum tidur malam ini, aku ingin sedikit bercerita tentang salah satu moment penting yang luar biasa dan tak akan pernah terlupakan seumur hidupku. Yap, ialah Desert Trip atau rihlah kami ke gurun pasir di Qatar. 
Dalam program yang aku ikuti ini, Arabic Program for Non Native Speaker di Qatar University ini, kami tidak hanya belajar di dalam kelas saja, akan tetapi sebulan sekali kami sesekali diajak rihlah ilmiah ataupun tarwihiyyah dengan mengunjungi berbagai tempat penting di Qatar, misalnya Meseum of Islamic Art, Doha Book Fair, dan yang akan aku ceritakan ini adalah rihlahku ke gurun pasir. 
Sebelum berangkat, yang aku bayangkan tentang rihlah ini adalah paling cuma sekedar jalan-jalan kaki di padang pasir, liat unta, makan sate, dll. Karena memang cuma hal-hal itu yang aku tahu. hehee

Kami berangkat hari selasa pagi, 26 November 2013. Terdiri dari kurang lebih 55 peserta program ini, dengan pembimbing/dosen 5 orang. Kami pergi mengendarai mobil Land Cruiser sekitar 11 mobil. Tiap mobil berisi 5/6 orang penumpang. Convoy deh ke gurun pasir…

Oya, sebelum berangkat, kami diberi lembaran kertas berisi kosa kata/mufrodat bahasa arab yang berkenaan dengan gurun pasir.

Perjalanan kurang lebih memakan waktu 1 jam. Sesampainya disana, kami dipersilakan melihat unta-unta. Yang mau naik dikenakan biaya Qr 20 atau sekitar Rp 60.000 selama kurang lebih 5 menit. Ternyata tidak ada yang mau naik, hehee…

Perjalanan dilanjutkan, karena kata salah satu dosen kami bukan disini tujuan utama kita. Kita akan melakukan advanture di gurun pasir. Wahh…jadi penasaran aku!

Sebelum melanjutkan perjalanan, kami disuruh mengenakan sabuk pengaman, seluruhnya tanpa terkecuali dan nampaknya urgent sekali. Saat itu, belum terpikir olehku kenapa mesti memakai sabuk pengaman segala. Akhirnya kami sampai di gurun pasir yang memang real tak ada rumah/tenda satu pun. Yang terlihat hanya perbukitan khas gurun pasir.

Sang sopir mobil yang saya naiki -seorang Pakistani- memberi peringatan: “Hati-hati kita akan mulai! Pegangan erat-erat! Bismillah!”.

Ternyata rombongan mobil satu persatu menaiki bukit gurun pasir itu, lalu turun terseok-seok seakan mau jatuh. Teman-temanku yang semobil langsung teriak karena memang sangat mengerikan. Dan menurutku, lebih menegangkan dari naik roal coaster. Aku hanya membayangkan bagaimana seandainya mobil yang aku naiki ini terguling. Kami tak berhenti berteriak di dalam mobil saking takutya. Subhanallah…tak bisa dibayangkan. Tapi sungguh mengasyikkan.

Sekarang aku tahu maksud dari kami diwajibkan memakai sabuk pengaman. Memang amat sangat penting. Karena ketika perjalanan kami tak bisa menjaga keseimbangan duduk. Dan juga mengantisipasi jikalau mobilnya terguling, maka para penumpang mobil paling tidak sedikit lebih terkontrol darena ada sabuk pengaman.

Para sopir-sopir Land Cruiser itu tentu sudah teruji nyali dan keahliannya. Bukan sembarang sopir yang bisa mengendarai mobil di perbukitan gurun pasir. Salut dah untuk para sopir. Yang saya tahu dan sempat kami tanyakan ke sopir itu (orang Qatari), bahwa mereka sama sekali tidak mendapatkan bayaran, mereka hanya membantu dan melampiaskan hobi saja. Ingat, kebanyakan mereka adalah Qatari, yang uangnya bejibun. Tanpa kerja pun sudah banyak uang. Katanya, pekerjaannya sudah ada yang menghandle, ya beginilah pekerjaannya. Masha Allah…

Tiba saatnya sholat dzuhur, kami singgah di pemukiman/tenda yang memang khusus untuk pariwisatawan gurun pasir. Dan memang sudah disiapkan sebelum keberangkatan kami. Selesai sholat, langsung serbu makanan. Sungguh nikmat hari ini kurasakan…Alhamdulillah.

Selesai makan, acara bebas. Ada yang istirahat di tenda, main bola kaki, voly, main di tepi pantai, ada juga yang berfoto di gurun. Sore hari sebelum pulang, kami diajak main tarik tambang. Semua ceria dan senang. 


Alhamdulillah…semuanya perlu disyukuri. Apapun yang kita rasakan, kita dapatkan kemarin, sekarang dan besok semuanya Allah yang memberi dan sudah diatur oleh-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu bersyukur. Aamiin…

Sekian dulu sob, saatnya istirahat. Semoga apa yang saya tulis bermanfaat. Wassalam… 🙂

Posting Komentar

Posting Komentar