8BmEg4v8P7uY0xxaFhXUJ46gPclAwvFkbC47Z6LN
Bookmark

Ideologi Syi’ah Imamiyah

Judul asli         : Ideologi Syi’ah Imamiyah

Pengarang       : Muhammad Ridho Al-Mushaffar

Penerbit           : al-Mu’ammal

Halaman          : 219

Tahun              : 2005

Penulis           : M. Kharis Majid, M.Ag.


Allah SWT telah menganugrahkan kita kekuatan berfir dan akal dalam menemukan suatu kebenaran yang diajarkanNya, Dia senantiasa memerintahkan kepada kita semua untuk merenungkan serta bertafakur atas semua ciptaannya, serta bertadabur akan hikmah dan kekuasaanNya. Allah juga menyebutkan bahwa para pengikut ajaran nenek moyang akan ditolak, hal demikian itu yang dikerjakan oleh orang-orang Syi’ah dalam mengikuti prasangka dalam keyakinannya terhadap alam ghaib.

Buku ini memaparkan tentang Ideoligi Syi’ah Imamiyah, yaitu tentang Ketuhanan, Kenabian, Kepemimpinan, Ajaran Ahlu Bait atas Syi’ahnya serta Keyakinan atas kebangkitan dan Al-Ma’ad. Maka dengan demikian kesimpulan yang diambil dari pemaparan tersebut adalah:

Keyakikan Syi’ah kepada Allah SWT adalah mereka menjismkan dzat Allah, serta menggambarkan sifatNya, serta Nabi SAW sendiri mengajarkan umatnya untuk bertauhid yaitu menyembah kepada Allah yang satu, akan tetapi orang-orang Syi’ah ini lebih dari itu, mereka juga mempercayai kekuasaan Allah, akan tetapi mereka menyembah, meminta, bersumpah atas nama makhluk, mengagungkan kuburan-kuburan ahlu bait serta berkeyakinan bahwa mereka adalah orang-orang yang mampu membantu dan menolong segala urusan mereka.

Keyakinan Syi’ah atas kenabian bahwa Nabi Muhammad SAW beserta katurunannya adalah orang yang ma’shum, terbebas dari dosa bahkan merekapun memiliki kelebihan-kelebihan masing-masing, dengan demikian konsekuensi logisnya mereka tidak mempercayai bahwa nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir akan tetapi mereka masih mempercayai imam-imam sebagai pimpinan mereka yang akan menuntun mereka ke arah yang mereka inginkan.

Keyakinan mereka terhadap kepemimpinan yaitu bahwasanya mereka menafikan adanya khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman, mereka beranggapan bahwa orang yang layak memegang kursi khalifah pada saat itu adalah Ali bin Abi Tholib, karena beliau adalah ahlu bait, serta mereka mengimani bahwa ada dua belas imam yang mereka yakini, diantaranya yaitu; Ali, Hasan, Husain, Ali bin Husain, Muhammad bin Ali, Ja’far bin Muhammad, Musa bin Ja’far, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali, Ali bin Muhammad, al-Hasan bin Ali dan Muhammad bin al-Hasan (Imam Mahdi).

Buku ini telah memaparkan Ideologi Syi’ah Imamiyah, akan tetapi buku ini bukanlah referensi yang lengkap, hanya mengungkap Ideologi Syi’ah tanpa ada pemaparan tentang memosisikan diri dalam menghadapi tantangan ini, karena penulis dari buku ini termasuk dari golongan Syi’ah, karena dia mengagungkan imam-imam dengan menyebutnya dengan alaihi salam, serta mengimani adanya imam yang dua belas, taqiyah dsb. Dari segi penulisan kata, masih banyak kesalahan dalam penulisan kosa kata, maka tulisan ini perlu direvisi agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Posting Komentar

Posting Komentar