8BmEg4v8P7uY0xxaFhXUJ46gPclAwvFkbC47Z6LN
Bookmark

8 Tips Menyelesaikan Skripsi dengan Mudah dan Cepat

KaliAkbar.com - Skripsi adalah tugas akhir yang harus diselesaikan oleh mahasiswa di setiap perguruan tinggi. Sebagus apapun IPK, jika skripsi ditinggalkan maka sia-sia. Pertanda telat wisuda.

Skripsi menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar mahasiswa. Alasan dosen pembimbing killer, sulit mencari referensi, pembahasan rumi, dan lain sebagainya. Namun, sebenarnya alasan-alasan tersebut tidak akan berlaku bagi mereka jika alat tempur sudah disiapkan sebelum 'berperang' dimulai.

Berikut ini adalah tips menyelesaikan skripsi dengan mudah dan cepat. Tips ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya menjadi mahasiswa di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor kala itu, yang sekarang menjadi Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Juga pengalaman membimbing skripsi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab beberapa tahun terakhir. Berikut tips menyelesaikan skripsi dengan mudah dan cepat:

Tips Menyelesaikan Skripsi dengan Mudah dan Cepat

1. Tentukan Materi Favoritmu

Sebaiknya, setiap pembahasan atau judul skripsi yang antum ambil nantinya harus memiliki payung materinya. Maksudnya, topik judul harus ada kaitannya dengan salah satu materi di perkuliahan di program studi. Misalnya, antum akan ambil judul tentang strategi pembelajaran index card match pada mata pelajaran nahwu di kelas 2 MTsN. Berarti payung materinya adalah Ilmu Nahwu dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, yang mana keduanya itu ada di materi yang sudah antum pelajari selama kuliah. 

Yang berarti juga, sebelum antum mencari judul skripsi, tentukan materi favorit antum selama kuliah dari semester 1-6 misalnya materi apa? Ingat, jangan hanya suka materi, tapi juga materi yang benar-benar antum kuasai dan tentu nilai di KHS harus baik. Jangan sampai antum memilih payung materi yang antum tidak suka apalagi tidak antum kuasai. Bahaya! Mengapa demikian? Karena kalo antum suka materinya, antum akan nikmat menjalani penulisan skripsi tersebut. Percayalah!

2. Jelajahi Referensi

Jika sudah menemukan materi favorit antum, mulailah menjelajahi semua referensi terkait materi tersebut. Cari sebanyak-banyaknya. Saat ini mudah sekali mencari referensi wabilkhusus referensi e-book/pdf. Jurnal sudah bertebaran tinggal antum pandai-pandai menjaringnya. Utamakan referensi dari jurnal-jurnal. Tentu boleh mencari buku tapi usahakan buku primer.

Setelah nyicil referensi, jangan hanya didiamkan. Bacalah buku-buku tersebut. Malas membaca? Berarti antum salah menentukan materi favorit. Di poin pertama saya tegaskan, jika antum suka pada sesuatu, pasti antum akan kejar. Begitu juga dengan materi. Jika antum suka materi tersebut, antum akan lahap membacanya tanpa mengenal kata malas. 

Dari hasil bacaan nanti diharapkan antum akan mendapatkan sesuatu keganjalan, keunikan, atau keanehan di sub-bab terkait materi. Misalnya, yang antum pahami dari harf jar adalah isim akan berharakat majrur saat didahului oleh salah satu harf jar. Tetapi antum menemukan hal berbeda saat membaca salah satu ayat al-Qur'an yang ternyata isimnya tida majrur saat didahului oleh harf jar. Inilah sebuah keanehan. Maka, dari keunikan inilah akan muncul sebuah judul. Artinya, dalam proses pencarian judul skripsi, bukan menentukan judul dulu baru mencari masalah. Tapi justru sebuah judul skripsi itu berawal dari suatu masalah, yaitu adanya perbedaan antara teori di buku dengan kenyataan di lapangan.

3. Bukalah Skripsi Kakak Tingkatmu

Kebiasaan yang saya lakukan dulu, saat masih semester 3 adalah membuka skripsi-skripsi kaka tingkat yang sudah wisuda. Biasanya tersimpan baik di perpustakaan kampus. Jika di kampusmu tidak ada skripsi cetak yang tersimpan di perpustakaan, bisa meminta secara privat ke kakak tingkat. Untuk apa membuka skripsi? Untuk melihat dan belajar memahami bagaimana bentuk skripsi. Bagaimana susunan skripsi, apa saja yang ditulis. Sesimpel itu.

Akan berbeda mahasiswa yang sudah familiar dengan skripsi dan mahasiswa yang baru membuka skripsi saat baru naik ke semester akhir. Beda sekali! Maka, pelajarilah skripsi meski antum belum menemukan judul. Justru, dengan melihat skripsi-skripsi terdahulu, antum akan dapat inspirasi. Insha Allah.

4. Menulislah Setiap Hari

Menulis itu bukan sulap. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak bisa belajar sepekan lalu menjadi master. Maka, latihanlah menulis sejak dini. Sejak antum semester 1. Menulis apa saja yang antum suka; diary, berita kampus, tugas makalah, resume buku, dan lain-lain. Jika antum sudah terlatih menulis, percayalah, skripsi bukan hal yang sulit apalagi menakutkan. Pikiran antum otomatis sudah terasah, otak encer, dan jari-jari sudah familiar dengan keyboard. 

Beda halnya dengan mahasiswa yang baru belajar menulis saat masuk semester akhir. Semua terasa buntu. Bingung apa yang mau ditulis dan tidak tahu bagaimana memulainya.

5. Buatlah Timeline Terstruktur

Setiap orang harus punya planing kehidupan. Begitu juga dalam menargetkan sesuatu. Skripsi misalnya. Harus punya timeline dan target terarah. Harus selesai Bab 1 tanggal sekian, bab 2 tanggal sekian, dan seterusnya. K.H. Hasan Abdullah Sahal pernah berpesan:"Lebih baik punya rencana meski tidak selesai, daripada tidak punya rencana dan tidak ada yang selesai". Artinya, target yang terencana dengan baik akan memotivasi kita menyelesaikan target itu tepat waktu. 

Bayangkan jika antum tidak punya target kapan menyelesaikan bab 1, 2 dan seterusnya. Antum akan berleha-leha merasa tidak punya beban dan tujuan. Antum akan lupa bahwa antum punya misi besar yaitu menuntaskan masa kuliah antum dengan menyelesaikan skripsi. Ustadz Dr. Jarman Arroisi pernah menasehati mahasiswanya:"Sesibuk apapun antum, bukalah laptop (skripsi antum). Minimal, antum ingat bahwa antum punya tanggunan yaitu skripsi".

6. Rajin Konsultasi

Konsultasi sangat penting. Pepatah arab mengatakan:"Maa nadima man istsyaara", tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah. Maknanya, antum itu mahasiswa. Ilmu dan pengalaman masih minim. Antum butuh bimbingan, butuh konsultasi. Konsultasi ke siapa? Ke siapapun. Dosen pembimbing, kawan, orang tua dan siapapun itu yang sekiranya bisa membantu menyelesaikan permasalahan skripsi antum. Tentu dosen pembimbing menjadi prioritas karena beliau yang memiliki tanggungjawab besar atas hasil karya tulismu itu. Usahakan antum ikuti arahan dan permintaan dosen pembimbing. Insha Allah selamat.

Saya pernah punya kawan yang malas konsultasi. Akhirnya, dia tida pernah bisa menyelsaikan masalahnya. Dia lampiaskan dengan main game, nonton video dan lain-lain sampai ia lupa skripsinya.

7. Tinggalkan 'papun itu' Selain Skripsi

Jika di Gontor ada pesan:"Utruk maa siwa ad-dars" (tinggalkan selain pelajaran) saat tiba masa ujian, maka begitu juga saat masa penulisan skripsi. "Utruk maa siwaa skripsi" (tinggalkan 'semua hal' selain skripsi). Tentu yang dimaksud di sini adalah semua hal yang tidak ada manfaatnya selain untuk keberlangsungan skripsi. 

Olahraga yang biasanya setiap hari, maka kurangilah dan ganti dengan menulis skripsi. Main game online yang biasanya dilakukan, tinggalkanlah. Izin keluar kampus juga perlu dikurangi. Semua hal yang dapat menghabiskan waktu antum secara sia-sia, tinggalkanlah! Gunakan waktu antum untuk skripsi.

8. Tingkatkan Ibadahmu

Last but not least, tingkatkan ibadah antum. Dekatkan diri antum kepada Allah sang pemilik ketentuan. Sehebat apapun usaha antum dalam menyusun skripsi, it's nothing without Allah. Sefokus apapun antum saat menulis skripsi, jika adzan memanggil, maka tinggalkan sejenak skripsimu. Yakinlah, "inna husna 'alaqatika billa min 'awamili najahika", sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keberuntunganmu. Semakin antum dekat dengan Allah, semakin Allah permudah urusan antum. Bismillah!

-------------------------------------

Terakhir, skripsi bukan hanya soal selesai atau tidak selesai tugas akhirmu. Skripsi adalah pendidikan. Skripsi akan membawamu pada proses bagaimana antum harus berpikir logis, kritis dan sistematis dalam memecahkan suatu masalah. 

Skripsi akan mengajari antum pentingnya kesabaran dalam menjalani kehidupan yang rumit. Dosen pembimbing yang lama dalam mengoreksi skripsi, file skripsi hilang terkena virus, laptop rusak, keinginan dosen pembimbing yang sulit diikuti, dan lain sebagainya. Itu semua tantangan yang jika dihadapi dengan kesabaran dan ketenangan, habislah antum.

Skripsi juga mendidik antum untuk selalu taat dan patuh pada aturan baku sekecil apapun itu. Ukuran font yang harus 12 pt misalnya, atau format penulisan daftar pustaka yang harus sesuai kaidah panduan, atau hal kecil lainnya yang menurut antum tidak mempengaruhi isi dan kualitas skripsi itu sendiri. Itulah cobaan hidup. Jika aturan kecil saja tidak mampu antum taati, bagaimana dengan aturan yang lebih besar di kehidupan antum nanti?

Baik, nampaknya sudah terlalu panjang lebar. Semoga antum dimudahkan menulis skripsi. Bapak Rektor UNIDA Gontor selalu berpesan:"Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai. Selesaikan skripsi secepat mungkin, nanti baru kalian perbaiki di tingkat selanjutnya (tesis magister)". Wallahu a'lam bishshawab.

Posting Komentar

Posting Komentar