8BmEg4v8P7uY0xxaFhXUJ46gPclAwvFkbC47Z6LN
Bookmark

Apa Penyebab Sholat Tidak Khusyu?

Penyebab Sholat Tidak Khusyu - Khusyu’ ketika shalat satu hal yang sangat penting dalam shalat itu sendiri. Maka, jika seseorang tidak khusyu ketika shalat, harus mengetahui apa penyebabnya. Karena hakikatnya, kita sedang menghadap Allah, Tuhan semesta alam. Selain itu, sebagaimana yang Rasulullah sampaikan dalam haditsnya, khusyu’ juga menentukan kesempurnaan pahala shalat. Maka jika tidak khusyu’ atau berkurang sebagiannya, maka berkurang pula pahala shalat tersebut. Berikut hadits tentang pentingya sempurna dalam shalat:
 
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَنْصَرِفُ مِنْ صَلاتِهِ، وَمَا كُتِبَ لَهُ مِنْهَا إِلا عُشْرُهَا، أَوْ تُسْعُهَا، أَوْ ثُمْنُهَا، أَوْ سُبْعُهَا، أَوْ سُدْسُهَا، أَوْ خُمْسُهَا، أَوْ رُبْعُهَا، أَوْ ثُلُثُهَا، أَوْ نِصْفُهَا
 
“Sesungguhnya seorang hamba selesai dari shalatnya dan dia tidak mendapatkan dari shalatnya kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, atau setengahnya.” (Muyskil al-Atsar milik Al-Thahawi. Abu Dawud meriwayatkan yang serupa dalam Sunannya yang dihassankan Syaikh Al-Albani)
 
Menurut penjelasan para ulama, seseorang selesai dari mengerjakan shalat dan tidak mendapatkan pahala dari shalatnya tersebut kecuali sepersepuluh pahalanya, atau sepersembilannya, atau seperdelapannya dan seterusnya. Artinya, khusyu’ dalam shalat sangat sulit untuk dicapai. Maka, wajar saja jika salah atu ciri orang beriman adalah yang khusyu’ dalam shalatnya.
Allah SWT berfirman:
 
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
 
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS. Al-Mukminun: 1-2)
 
Para ulama telah menjelaskan kiat-kiat agar khusyu’ dalam shalat; apa saja yang bisa membantu hadirnya kekhusyu-an dan apa saja yang bisa menghilangkan atau  melemahkannya.
 

Di antara sebab-sebab tidak khusyu dalam shalat, yaitu hati sibuk dengan memikirkan urusan selain shalat saat menunaikan shalat. Padahal, saat memulai shalat ia diingatkan dengan zikir yang paling agung, yaitu Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Maka, seolah-olah –wallahu a’lam- ia diingatkan bahwa ketika shalat dimulai, semua urusan duniawi harus ditinggalkan dan focus kepada Allah SWT yang sedang kita hadapi saat itu. Selain Allah adalah kecil dan harus dikalahkan dengan urusan yang sedang ditekuninya ini, yakni munajat kepada Allah.
 
Allahu Akbar dibaca pada takbir pembuka shalat (takbiratul ihram) dan diulang-ulang pada setiap perpindahan dari satu rukun kepada rukun berikutnya -kecuali bangkit dari ruku’- untuk mengingatkan orang yang shalat tadi, bahwa urusan dengan Allah adalah urusan paling besar dan paling penting dari setiap sesuatu dilihatnya, didengarnya, disukainya dari urusan dunia. Maka jika seorang yang sedang shalat hatinya berpaling kepada urusan-urusan tadi maka ia telah dilalaikan dari shalatnya dan khusyu‘ di dalamnya. Maka saat seseorang lalai atau hatinya berpaling kepada selain shalat ia diingatkan dengan kalimat ini, Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Sehingga merenungi zikir ini sangatlah penting.
 
Demikian penyebab sholat tidak khusyu. Dari sini juga menuntut agar seseorang memahami betul apa ucapan dan gerakannya saat shalat. Ia harus memahami dan merenungi setiap bacaan, zikir, dan doanya. Hatinya harus hadir bermunajat langsung dengan Allah SWT seolah-olah ia melihat-Nya (ihsan), karena sesungguhnya seseorang yang shalat ia bermunajat kepada Rabb-nya. Wallahu Ta’ala A’lam
————

Posting Komentar

Posting Komentar